VIEW ALL NEXT LETEST IMAGE GALLAERY BESIDES SEXY PICTURE UNDERMANTION

Wednesday, March 2, 2011

Manusia, Makhluk Dengan Keringat Paling Bau


ManusiaManusia, Makhluk Dengan Keringat Paling Bau
- Wageningen, Belanda, Orang yang bermasalah dengan bau badan jangan
diledek baunya mirip gorila, bisa-bisa gorila tersinggung. Diakui atau
tidak, penelitian membuktikan bahwa manusia punya bau keringat paling
menyengat di antara semua makhluk selain tumbuhan.



Berkat
bau keringatnya yang paling menyengat itulah, manusia menjadi mangsa
paling menarik bagi berbagai jenis nyamuk penyebar parasit. Akibatnya
menusia lebih rentan dibanding binatang untuk terkena penyakit-penyakit
bersumber nyamuk seperti malaria dan yellow fever (demam kuning).




Lantas apa yang menyebabkan keringat manusia lebih berbau dibanding binatang?



Penelitian
yang dilakukan oleh Renate Smallegange dari Wageningen University
membuktikan, komposisi keringat manusia didominasi oleh senyawa volatil
atau mudah menguap. Di antaranya adalah karbon dioksida, amonia, asam
laktat dan 7 senyawa karboksilat.


Bukan itu saja, koloni mikroba yang menghuni permukaan kulit manusia
boleh dibilang paling beragam. Beberapa jenis mikroba mampu membuat
senyawa yang tidak volatil menjadi volatil (mudah menguap), sehingga bau
keringat menjadi semakin menyengat. 

























Smallegange
juga membandingkan komposisi keringat pada manusia dengan keringat pada
beberapa spesies binatang. Hasilnya membuktikan, jika sama-sama tidak
mandi maka bau keringat manusia sebenarnya paling bau dibanding spesies
lain di keluarga binatang.


Jerapah dan ayam misalnya, keringat yang dikeluarkan dari kulit maupun
bulunya memiliki komposisi jauh lebih sederhana karena hanya terdiri
dari beberapa senyawa karbosilat. Simpanse dan gorila yang dikatakan
paling dekat kekerabatannya dengan manusia, komposisi keringatnya juga
lebih sederhana.


“Senyawa-senyawa volatil pada keringat manusia diduga kuat menjadi
faktor utama yang membuat banyak nyamuk hanya tertarik pada manusia,”
ungkap Smallegange dalam laporannya yang dipublikasikan di jurnal Trends
in Parasitology, seperti dikutip dari MSNBC, Jumat (25/2/2011).


Dugaan ini sejalan dengan beberapa penelitian lain yang membuktikan
bahwa nyamuk paling tertarik pada bau badan manusia. Salah satunya
mengatakan, karbon dioksida yang berasal dari keringat dan pernapasan
bisa menarik perhatian nyamuk demam berdarah.